Karya : Annisa Diyah Utami
SMP N 1 KAUMAN PONOROGO
Nama latin piper Crocatum adalah sirih merah. Sirih merah berasal dari Sulawesi. Tumbuhan ini biasanya menjalar (merambat) seperti merica, orang biasanya menanam sirih merah karena khasiatnya yang banyak, akan tetapi sedikit orang yang suka dengan sirih merah karena rasanya yang pahit. Sirih merah bisa tumbuh dengan baik di tempat yang teduh dan tidak terlalu terkena sinar matahari. Sirih merah akan hidup jika mendapat 60% samapi 75% cahaya matahari, namun jika terus menerus terkena sinar matahari warna daun sirih bisa memudar dan kurang menarik perhatian.
Biasanya daun sirih merah tangkainya membentuk jantung dengan bagian atas runcing dan permukaanya mengkilap, daunnya berlendir dan berasa sangat pahit, dan aromanya yang khas sirih merah. Daun sirih merah mempunyai kandungan kimia dengan khasiat tertentu, bisa disebut metabolit sekunder yang menyimpan senyawa flavonoid, alcohol, terpenoid, cyanogenic, glucoside, isoprenoid, non protein amino acid, dan euganol. Sedangakan senyawa flavonoid dan polevenoid memilki sifat anti oksidan. Anti diabetic, anti kanker, anti septic, dan anti inflamasi (Sudewo, 2005). Komponen ini mampu mencegah adanya bakteri pathogen dalam makanan yang diketahui sebagai pembentuk makanan (Jennie at all, 2001). Kandungan alkaloid, flavonoid dan tannin juga sudah di teliti berguna untuk anti bakteri (Juliantina dkk, 2009).
Manfaat lainnya dari kandungan senyawa daun sirih merah yaitu euganol yang merupakan turunan dari fenol senyawa minyak astiri bersifat anti fungal dengan menghambat pertumbuhan dinding sel. Hal ini menyebabkan gangguan fungsi dinding sel dan peningkatan permeabilitas membrane terhadap benda asing dan seterusnya memyebabkan kematian (Haviva, 2011).
Daun sirih mengandung 4,2 % minyak atsiri yang terdiri dari betephenol yang merupakan isomer Euganol allypyrocatechine, cineol methyl euganol, caryophyllen (siskuiterpen), kavikol, kavibekol, estragol dan terpinen (Sastromidjojo, 1997). Senyawa fenil propanoid dan tannin bersifat anti mikroba dan anti jamur (Mahendra, 2005). Beberapa jenis bakteri menghambat pertumbuhan yaitu Escherichia coli, salmonella sp, staphylococcus aureus, klebsiella, pasteurella dan dapat mematikan candida albicans (Agusta, 2000, hariana, 2007).
Selain itu daun sirih merah juga tergolong sebagai tanaman yang mengandung 44 kalori, 0,4-1% lemak, 3% protein, 3,4 mcg lodin, 1,1-4,6% sodium, 1,9-2,9 vitamin A, 13-70mcg vitamin B1, 1,9-30 mcg vitamin B2, o,63-0,89 mg asam nikotinat.
Daun sirih merah juga memiliki manfaat yang banyak, yaitu menurunkan gula darah pada penderita diabetes tipe 2, penangkal kanker, mempercepat penyembuhan luka bekas, membantu menurunkan depresi, menjaga kesehatan mulut dan gigi, menjaga saluran pencernaan, meningkatkan energi, mengobati mimisan, obat radang prostat, dan lain lain. Selain bermanfaat daun sirih merah juga mempunyai efek samping yaitu membunuh bakteri baik, mempercepat detak jantung, penyakit jantung, tumor di mulut, kanker otak, mengurangi produksi ASI (Air Susu Ibu). Maka dari itu kita harus bisa memanfaatkan daun sirih merah dengan benar dan mengikuti intruksi yang dianjurkan.
Sebenarnya masih banyak sekali manfaat daun sirih merah untuk kesehatan, akan tetapi sedikit orang yang mengonsumsinya karena mereka tidak suka dengan rasa pahitnya daun sirih merah. Maka dari itu saya mermbuat sebuah produk agar semua orang mau mengonsumsi daun sirih, yaitu dengan membuat krupuk P-CROCA (Pipper Crocatum). Produk ini dibuat dengan bahan dasar daun sirih merah. Cara pembuatannya juga tidak berbeda jauh seperti membuat krupuk-krupuk pada umumnya. Caranya adalah dengan memblender daun sirih merah dengan air secukupnya sampai menjadi sari sirih. Lalu menumbuk bawang putih dengan garam. Setelah itu campur adonan tepung tapioca, tepung terigu, sari sirih, dan tumbukan bawang putih. Kemudian masukkan adonan yang telah dicampur tadi ke dalam cetakan atau plastic. Selanjutnya kukus ke dalam panci dan tunggu hingga matang. Kemudian potong-potong dan keringkan di bawah terik matahari dan gorenglah krupuk P-CROCA (Pipper Crocatum). Krupuk P-CROCA (Piper Crocatum) siap dikonsumsi.
Tujuan penulis membuat produk ini untuk meningkatkan daya tarik minat masyarakat terhadap daun sirih dengan cara memodifikasi menjadi krupuk. Selain itu jika kita terus mengembangkan produksi ini, bisa menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat. Akan tetapi produk krupuk P-CROCA mempunyai kelemahan, yaitu pengolahannya masih yang menggunakan alat-alat tradisional, sehingga hasilnya belum optimal. Berikut skema pembuatan produk P-CROCA (Pipper Crocatum):
DAFTAR PUSTAKA
Yuwono, Sadarminto Setyo. 2015. Tanaman Sirih Merah (Piper Crocatum). Darstop.Lectue.ub.ac.id)/2015/07tanaman-sirih-merah-piper-crocatum/ . Diakses tanggal 30 agustus 2018, pukul 14.15 WIB.
Des 31 2018
Krupuk P-CROCA (Piper Crocatum) Wujud Inovasi Kuliner Nusantara Sebagai Salah Satu Sumber Kehidupan
Karya : Annisa Diyah Utami
SMP N 1 KAUMAN PONOROGO
Nama latin piper Crocatum adalah sirih merah. Sirih merah berasal dari Sulawesi. Tumbuhan ini biasanya menjalar (merambat) seperti merica, orang biasanya menanam sirih merah karena khasiatnya yang banyak, akan tetapi sedikit orang yang suka dengan sirih merah karena rasanya yang pahit. Sirih merah bisa tumbuh dengan baik di tempat yang teduh dan tidak terlalu terkena sinar matahari. Sirih merah akan hidup jika mendapat 60% samapi 75% cahaya matahari, namun jika terus menerus terkena sinar matahari warna daun sirih bisa memudar dan kurang menarik perhatian.
Biasanya daun sirih merah tangkainya membentuk jantung dengan bagian atas runcing dan permukaanya mengkilap, daunnya berlendir dan berasa sangat pahit, dan aromanya yang khas sirih merah. Daun sirih merah mempunyai kandungan kimia dengan khasiat tertentu, bisa disebut metabolit sekunder yang menyimpan senyawa flavonoid, alcohol, terpenoid, cyanogenic, glucoside, isoprenoid, non protein amino acid, dan euganol. Sedangakan senyawa flavonoid dan polevenoid memilki sifat anti oksidan. Anti diabetic, anti kanker, anti septic, dan anti inflamasi (Sudewo, 2005). Komponen ini mampu mencegah adanya bakteri pathogen dalam makanan yang diketahui sebagai pembentuk makanan (Jennie at all, 2001). Kandungan alkaloid, flavonoid dan tannin juga sudah di teliti berguna untuk anti bakteri (Juliantina dkk, 2009).
Manfaat lainnya dari kandungan senyawa daun sirih merah yaitu euganol yang merupakan turunan dari fenol senyawa minyak astiri bersifat anti fungal dengan menghambat pertumbuhan dinding sel. Hal ini menyebabkan gangguan fungsi dinding sel dan peningkatan permeabilitas membrane terhadap benda asing dan seterusnya memyebabkan kematian (Haviva, 2011).
Daun sirih mengandung 4,2 % minyak atsiri yang terdiri dari betephenol yang merupakan isomer Euganol allypyrocatechine, cineol methyl euganol, caryophyllen (siskuiterpen), kavikol, kavibekol, estragol dan terpinen (Sastromidjojo, 1997). Senyawa fenil propanoid dan tannin bersifat anti mikroba dan anti jamur (Mahendra, 2005). Beberapa jenis bakteri menghambat pertumbuhan yaitu Escherichia coli, salmonella sp, staphylococcus aureus, klebsiella, pasteurella dan dapat mematikan candida albicans (Agusta, 2000, hariana, 2007).
Selain itu daun sirih merah juga tergolong sebagai tanaman yang mengandung 44 kalori, 0,4-1% lemak, 3% protein, 3,4 mcg lodin, 1,1-4,6% sodium, 1,9-2,9 vitamin A, 13-70mcg vitamin B1, 1,9-30 mcg vitamin B2, o,63-0,89 mg asam nikotinat.
Daun sirih merah juga memiliki manfaat yang banyak, yaitu menurunkan gula darah pada penderita diabetes tipe 2, penangkal kanker, mempercepat penyembuhan luka bekas, membantu menurunkan depresi, menjaga kesehatan mulut dan gigi, menjaga saluran pencernaan, meningkatkan energi, mengobati mimisan, obat radang prostat, dan lain lain. Selain bermanfaat daun sirih merah juga mempunyai efek samping yaitu membunuh bakteri baik, mempercepat detak jantung, penyakit jantung, tumor di mulut, kanker otak, mengurangi produksi ASI (Air Susu Ibu). Maka dari itu kita harus bisa memanfaatkan daun sirih merah dengan benar dan mengikuti intruksi yang dianjurkan.
Sebenarnya masih banyak sekali manfaat daun sirih merah untuk kesehatan, akan tetapi sedikit orang yang mengonsumsinya karena mereka tidak suka dengan rasa pahitnya daun sirih merah. Maka dari itu saya mermbuat sebuah produk agar semua orang mau mengonsumsi daun sirih, yaitu dengan membuat krupuk P-CROCA (Pipper Crocatum). Produk ini dibuat dengan bahan dasar daun sirih merah. Cara pembuatannya juga tidak berbeda jauh seperti membuat krupuk-krupuk pada umumnya. Caranya adalah dengan memblender daun sirih merah dengan air secukupnya sampai menjadi sari sirih. Lalu menumbuk bawang putih dengan garam. Setelah itu campur adonan tepung tapioca, tepung terigu, sari sirih, dan tumbukan bawang putih. Kemudian masukkan adonan yang telah dicampur tadi ke dalam cetakan atau plastic. Selanjutnya kukus ke dalam panci dan tunggu hingga matang. Kemudian potong-potong dan keringkan di bawah terik matahari dan gorenglah krupuk P-CROCA (Pipper Crocatum). Krupuk P-CROCA (Piper Crocatum) siap dikonsumsi.
Tujuan penulis membuat produk ini untuk meningkatkan daya tarik minat masyarakat terhadap daun sirih dengan cara memodifikasi menjadi krupuk. Selain itu jika kita terus mengembangkan produksi ini, bisa menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat. Akan tetapi produk krupuk P-CROCA mempunyai kelemahan, yaitu pengolahannya masih yang menggunakan alat-alat tradisional, sehingga hasilnya belum optimal. Berikut skema pembuatan produk P-CROCA (Pipper Crocatum):
DAFTAR PUSTAKA
Yuwono, Sadarminto Setyo. 2015. Tanaman Sirih Merah (Piper Crocatum). Darstop.Lectue.ub.ac.id)/2015/07tanaman-sirih-merah-piper-crocatum/ . Diakses tanggal 30 agustus 2018, pukul 14.15 WIB.